BREAKING NEWS
latest
latest
randomposts4

Kelas 7

Kelas 7/block-2

Kelas 8

Kelas 8/block-2

Kelas 9

Kelas 9/block-1

Latest Articles

14 Maret 2020

Soal Fisika



 Silahkan download disini SOAL FISIKA

7 Februari 2020

Buku SImdig X Semester 2



Silahkan dibaca

3 Juli 2019

Soal Online




Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar! Jangan Lupa Tokennya Adalah 2019ipa

28 November 2018

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan


Anatomi Tumbuhan




 1. Jaringan pada akar
Penampang Akar
Akar adalah bagian tumbuhan yang langsung berhubungan dengan tanah. Akar memiliki ciri-ciri antara lain: (a) Tidak berbuku-buku sehingga tidak beruas-ruas dan tidak mendukung daun,sisik,atau bagian lainnya; (b) Warna tidak hijau, biasanya keputihan atau kekuning-kuningan; (c) Tumbuh terus pada ujungnya; (d) Bentuk sering kali meruncing sehingga lebih mudah menembus tanah; (e) Tumbuh dengan arah ke pusat bumi (geotropi) atau menuju ke air (hidrotopi), meninggalkan arah datangnya cahaya.

Secara umum akar memiliki fungsi: (a) Menyerap air dan mineral; (b) Menegakkan tumbuhan; (c) Tempat menyimpan cadangan makanan; (d) Sebagai alat respirasi. Akar di bedakan menjadi 2 jenis yaitu: (a)  Akar serabut, (b)  Akar tunggang.

Lapisan-lapisan jaringan penyusun akar,adalah: (a) Epidermis (lapisan terluar); (b) Korteks (lapisan di bawah epidermis); (c) Endodermis (memisahkan korteks dengan silinder pusat); (d) Silinder pusat (lapisan dalam akar).

2. Jaringan pada batang
Penampang Batang Dikotil (kiri) dan Monokotil (kanan)
Batang berfungsi sebagai penghubung antara akar dan daun tumbuhan serta dapat juga sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis dan air. Jaringan pada batang meliputi: (a) Epidermis (kulit luar); (b) Korteks (kulit pertama); (c) Endodermis (sarung tepung); (d) Silinder pusat (stele).

3.Jaringan pada daun
Penampang Daun
Daun adalah organ tumbuhan yang umumnya berbentuk pipih,melebar,dan berwarna hijau. Daun berfungsi untuk tempat fotosintesis dan transpirasi (penguapan). Sistem jaringan pada daun terdiri atas: (a) Epidermis atas, berfungsi melindungi jaringan di bagian dalamnya. (b) Mesofil, sebagai jaringan dasar terletak antara epidermis atas dan bawah. (c) Berkas pengangkut, yang terdiri dari penbuluh kayu dan pembuluh tapis. (d) Epidermis bawah, terdapat stomata sebagai tempat keluar masuknya udara dan air. 

Air dan garam mineral dapat naik dari dalam tanah ke daun dikarenakan: (a) Tekanan akar/daya dorong akar; (b) Daya isap daun (penguapan daun); (c) Daya kapilaritas pembuluh kayu (Xilem).

4. Jaringan pada bunga
Penampang Bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan biji. Bagian-bagian bunga meliputi: (a) Kelopak bunga (kaliks), berfungsi sebagai lapisan pelindung kuncup bunga; (b) Mahkota bunga (korola), berwarna dan berbau harum sebagai penarik hewan untuk membantu penyerbukan(pollinator); (c) Benang sari (stamen), terdiri dari kepala sari (antera) dan tangkai sari (filamentum), berfungsi sebagai alat kelamin jantan; (d) Putik (pistil), sebagai alat kelamin betina. Putik terdiri atas kepala putik (stigma) yaitu tempat untuk menempelkan serbuk sari, tangkai putik (stilus) yang merupakan penghubung antara kepala putik dan bakal buah (ovarium) yang didalamnya terdapat bakal biji (ovul).

Macam-macam bunga meliputi: (a) Bunga sempurna (lengkap), adalah bunga yang memilliki kelopak, mahkota bunga, benang sari, dan putik. (b) Bunga tidak sempurna (tidak lengkap), yaitu bunga yang salah satu bagiannya tidak ada. (c) Bunga jantan, jika memiliki benang sari saja. (d) Bunga betina, jika memiliki putik saja.

Penampang Buah

12 November 2018

Kingdom Plantae

Kingdom Plantae memiliki ciri-ciri: (1) merupakan organisme multiseluler dan eukariotik, (2) Sel-selnya terlindung oleh dinding yang terbuat dari selulosa, (3) mempunyaiklorofil yang terkumpul dalam plastida, Klorofil adalah pigmen yang mampu menyelenggarakan fotosintesis, sehingga tumbuhan bersifatautotrof. (4). Tumbuhan berkembang biak secara seksual dan aseksual, (5) Sel-sel tumbuhan multiseluler membentuk jaringan dan organ.

Dunia tumbuhan digolongkan menjadi: (1) tumbuhan tak berpembuluh terdiri dari tumbuhan  lumut, (2) tumbuhan berpembuluh terdiri dari tumbuhan paku dan tumbuhan biji .

A . Lumut (Bryophyta)
Lumut memiliki ciri–ciri sebagai berikut: (a) Tidak memiliki akar, memiliki batang dan, daun. Tumbuhan lumut belum memiliki berkas pembuluh. (2) memiliki alat serupa akar disebut rhizoid, berfungsi menempelkan tubuh lumut untuk hidup ditempat yang lembab. (3)daur hidupnya mengalami pergiliran keturunan antara fase kawin (gametofit) dan tak kawin (sporofit), disebut metagenesis

Tumbuhan lumut dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:
1 ) Lumut Hati (Hepaticeae)
Marchantia

Tumbuhan lumut ini belum memiliki batang dan daun. Tubuhnya berbentuk lembaran dilengkapi rhizoid sebagai alat untuk melekatkan tubuhnya ke dalam tanah. Contoh : Marchantia.








2) Lumut Daun (Musci)
Polytrichum
Tumbuhan lumut ini telah mempunyai batang, daun dan alat mirip akar dinamakan rhizoid, Contoh :Polytrichum.















B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku memiliki cirri-ciri: (1) sudah mempunyai akar batang dan daun yang jelas. (2) Pada daun terdapat bulatan berwarna kuning/cokelat disebut sorus (sori kalau banyak). Sorus  merupakan kumpulan kotak spora yang dibungkus indusium. (3) Tempat hidup ada yang hidup ditanah ada pula menempel pada pohon bersifat epifit. (4) mempunyai pergiliran keturunan, perkembangbiakan secara kawin dan tak kawin yang disebut metagenesis.

Klasifikasi Tumbuhan paku dibagi menjadi empat kelas, yaitu:
1) Paku lumut (Psilopitinae)
Psilotum nudum

 Menyerupai tumbuhan lumut daun sebagian besar epifit. Contoh: Psilotum nudum.










 2) Paku ekor kuda (Equisetinae)
Equisetum sylvaticum
Batang terdapat dalam tanah, cabang beruas-ruas, daun fertil menghasilkan spora. Contoh: Equisetum sylvaticum.










3) Paku kawat (Lycopodiinae)
Lycopodium clavatum

Tubuhnya seperti rambut atau kawat, habitat di daerah pegunungan. Contoh paku kawat adalahLycopodium cernum, Lycopodium clavatum, yang digunakan sebagai bahan obat-obatan






4) Paku benar (Filicinae) 
Suplir

Dapat hidup dimana mana, sorus berkumpul pada ujung, tepi, dan tersebar dipermukaan daun. Contoh  Suplir, semanggi. Suplir dimanfaatkan untuk tanaman hias dan Semanggi dapat dibuat sayur.








C. Tumbuhan biji (Spermatophyta)
Merupakan tumbuhan penghasil biji yang digunakan sebagai alat perkembangbiakan. Berdasarkan letak bakal biji dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuhan biji terbuka dan tumbuhan biji tertutup.

1) Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka).
Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindung oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah. Gymnospermae memiliki ciri–ciri sebagai berikut: (1) Pohon berakar tunggang, daunnya berbentuk seperti jarum, kecil tebal dan tipis lebar. (2) Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina disebut srobilus yang mengandung sporangia.

Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi beberapa kelas, antara lain:
a) Cycadinae
Cycas rumphi

 Menyerupai pohon palem, sedikit cabang, daun menyirip. Contoh Cycas rumphii (Pakis haji). Tanaman ini dimanfaatkan untuk tanaman hias, daunnya untuk rangkaian bunga.









b) Gnetinae
Gnetum gnemon
Batang berkayu, bercabang, daun tunggal. Contoh Gnetum gnemon (mlinjo). Biji mlinjo dapat dibuat emping mlinjo.










 c) Coniferinae                                                   
Pinus merkusii

Tumbuhan semak, pohon tajuk berbentuk kerucut, daun berbentuk jarum. Contoh Pinus merkusii(tusam)








2) Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)
Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tersimpan dalam daun buah. Angiospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1)Alat perkembangbiakan berupa bunga. (2) Organ tubuh berupa akar, batang, dan daun sudah dapat dibedakan dengan jelas. (3)Susunan daun menyirip, menjari, sejajar dan beranekaragam. (4) Bakal biji tersimpan dalam daun buah.  (4) Adanya pembuahan ganda (terjadi dua kali peleburan), yaitu: antara sel spermatozoid dengan sel telur akan menghasilkan zigot atau biji dan antara sel spermatozoid dengan inti kandung lembaga sekunder menghasilkan cadangan makanan.

Tumbuhan biji tertutup dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
a) Dikotil atau dicotyledoneae
Tanaman dikotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) tumbuhan biji berkeping biji dua. (2) akar tunggang. (3) daun tersebar berhadap-hadapan. (4) batang bercabang. (5) tulang daun menyirip atau menjari. (6) bagian daun berjumlah kelipatan dua, empat, atau lima. (7)biji memiliki dua daun lembaga.

Tumbuhan dikotil memiliki beberapa suku, antara lain:
(1) Euphorbiaceae (Suku getah–getahan)
Manihot utilisima

Apabila dilukai bagian tubuhnya akan mengeluarkan getah berwarna putih Contoh: Manihot utilisima (ketela pohon), Hevea brasiliensis (karet).









(2) Papilonaceae (Suku kacang-kacangan)
Arachis hypogea

Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, buahnya polong, akar sering ditemukan bintil-bintil akar. Contoh:Arachis hypogea (kacang tanah), Vigna sinensis (kacang panjang).








(3) Solanaceae (Suku terung–terungan)
Capsicum annum
Bunga berbentuk bintang, terompet, buah buni/buah kotak lapisan dalam berair atau berdaging. Contoh:Solanum lycopersicum (tomat), Capsicum annum (lombok)










b) Monokotil/Monocotyledoneae
Tanaman monokotil memiliki ciri–ciri sebagai berikut: (1)  tumbuhan biji berkeping biji satu. (2) akar serabut (3) daun berseling (4)tulang daun sejajar atau berbentuk pita. (5) bagian bunga berbilangan tiga. (6) biji memiliki satu daun lembaga.

Tumbuhan monokotil memiliki beberapa suku, antara lain:
(1) Gramineae (rumput-rumputan)
Zea mais

Contoh padi gandum, jagung dan tebu.











(2) Palmae (pinang-pinangan)
Suku Palmae

Contoh: kelapa, kelapa sawit, dan palem.











 3) Liliaceae (bawang-bawangan)
Kembang Bakung

Contoh: bawang merah, bakung.










(4) Musaceae (pisang-pisangan)
Pisang

Contoh: pisang manila, pisang hawaii.






Matahari

Matahari sebagai Bintang dan Pusat Tata Surya

1. Tata Surya
Matahari sebagai Pusat Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Ada lima planet kerdil/katai, yaitu Ceres, Pluto, Haumea, Make-make, dan Eris, ada 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, salah satu diantaranya adalah bulan sebagai satelit alami bumi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

2. Matahari
Matahari dengan bagian-bagianya
Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti, matahari termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak pada deret utama, dan matahari letaknya persis di tengah deret ini. Akan tetapi, bintang-bintang yang lebih cemerlang dan lebih panas dari matahari adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum.
Dipercayai bahwa posisi matahari pada deret utama secara umum merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang.
Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I". Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta, sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang "populasi II". Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini. Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal.
Di samping cahaya, matahari juga secara berkesinambungan memancarkan semburan partikel bermuatan (plasma) yang dikenal sebagai angin matahari. Semburan partikel ini menyebar keluar kira-kira pada kecepatan 1,5 juta kilometer per jam, menciptakan atmosfer tipis (heliosfer) yang merambah Tata Surya paling tidak sejauh 100 SA. Kesemuanya ini disebut medium antarplanet. Badai geomagnetis pada permukaan matahari, seperti semburan matahari (solar flares) dan lontaran massa korona (coronal mass ejection) menyebabkan gangguan pada heliosfer, menciptakan cuaca ruang angkasa. Struktur terbesar dari heliosfer dinamai lembar aliran heliosfer (heliospheric current sheet), sebuah spiral yang terjadi karena gerak rotasi magnetis matahari terhadap medium antarplanet. Medan magnet bumi mencegahatmosfer bumi berinteraksi dengan angin matahari. Venus dan Mars yang tidak memiliki medan magnet, atmosfernya habis terkikis ke luar angkasa. Interaksi antara angin matahari dan medan magnet bumi menyebabkan terjadinya aurora, yang dapat dilihat dekat kutub magnetik bumi.
Heliosfer juga berperan melindungi Tata Surya dari sinar kosmik yang berasal dari luar Tata Surya. Medan magnet planet-planet menambah peran perlindungan selanjutnya. Densitas sinar kosmik pada medium antarbintang dan kekuatan medan magnet matahari mengalami perubahan pada skala waktu yang sangat panjang, sehingga derajat radiasi kosmis di dalam Tata Surya sendiri adalah bervariasi, meski tidak diketahui seberapa besar.
Medium antarplanet juga merupakan tempat beradanya paling tidak dua daerah mirip piringan yang berisi debu kosmis. Yang pertama, awan debu zodiak, terletak di Tata Surya bagian dalam dan merupakan penyebab cahaya zodiak. Ini kemungkinan terbentuk dari tabrakan dalam sabuk asteroid yang disebabkan oleh interaksi dengan planet-planet. Daerah kedua membentang antara 10 SA sampai sekitar 40 SA, dan mungkin disebabkan oleh tabrakan yang mirip tetapi tejadi di dalam Sabuk Kuiper.

 

3. Bintang di daerah lingkungan sekitar Matahari

Bintang di daerah lingkungan sekitar Matahari
Lingkungan galaksi terdekat dari Tata Surya adalah sesuatu yang dinamai Awan Antarbintang Lokal (Local Interstellar Cloud, atau Local Fluff), yaitu wilayah berawan tebal yang dikenal dengan nama Gelembung Lokal (Local Bubble), yang terletak di tengah-tengah wilayah yang jarang. Gelembung Lokal ini berbentuk rongga mirip jam pasir yang terdapat pada medium antarbintang, dan berukuran sekitar 300 tahun cahaya. Gelembung ini penuh ditebari plasma bersuhu tinggi yang mungkin berasal dari beberapa supernova yang belum lama terjadi.
Di dalam jarak sepuluh tahun cahaya (95 triliun km) dari matahari, jumlah bintang relatif sedikit. Bintang yang terdekat adalah sistem kembar tiga Alpha Centauri, yang berjarak 4,4 tahun cahaya. Alpha Centauri A dan B merupakan bintang ganda mirip dengan matahari, sedangkan Centauri C adalah kerdil merah (disebut juga (Proxima Centauri) yang mengedari kembaran ganda pertama pada jarak 0,2 tahun cahaya. Bintang-bintang terdekat berikutnya adalah sebuah kerdil merah yang dinamai Bintang Barnard (5,9 tahun cahaya), Wolf 359 (7,8 tahun cahaya) dan Lalande 21185 (8,3 tahun cahaya). Bintang terbesar dalam jarak sepuluh tahun cahaya adalah Sirius, sebuah bintang cemerlang dikategori 'urutan utama' kira-kira bermassa dua kali massa matahari, dan dikelilingi oleh sebuah kerdil putih bernama Sirius B. Keduanya berjarak 8,6 tahun cahaya. Sisa sistem selebihnya yang terletak di dalam jarak 10 tahun cahaya adalah sistem bintang ganda kerdil merah Luyten 726-8(8,7 tahun cahaya) dan sebuah kerdial merah bernama Ross 154 (9,7 tahun cahaya). Bintang tunggal terdekat yang mirip matahari adalah Tau Ceti, yang terletak 11,9 tahun cahaya. Bintang ini kira-kira berukuran 80% berat matahari, tetapi kecemerlangannya (luminositas) hanya 60%. Planet luar Tata Surya terdekat dari matahari, yang diketahui sejauh ini adalah di bintang Epsilon Eridani, sebuah bintang yang sedikit lebih pudar dan lebih merah dibandingkan matahari. Letaknya sekitar 10,5 tahun cahaya. Planet bintang ini yang sudah dipastikan, bernama Epsilon Eridani b, kurang lebih berukuran 1,5 kali massa Yupiter dan mengelilingi induk bintangnya dengan jarak 6,9 tahun cahaya.

Bioteknologi Tradisional


Jenis Makanan
Bahan Baku

Mikroorganisme yang berperan

1. Tempe



Kedelai, ampas tahu, kacang kara.

Jamur tempe (Rhizopus oryzae)
2. Tahu


Kedelai
Air tahu (Lactobacillus sp)
3. Tapai

Kedelai dan ketan
Ragi tapai (Sacharomyces sp)


4. Oncom

Ampas minyak kacang
tanah
Jamur oncom (Monilia sitopila / Neurospora)


5. Tempe Bungkil

Limbah minyak kacang
tanah
Ragi tempe
(Rhizopus oryzae)



6. Kecap

Kedelai dan gula jawa
Aspergilus wentii atau
Aspergilus flafus


7. Tauco

Kedelai
Bibit tauco
(Rhyzopus oligosporus,
Rhyzopus oryzae, Aspergilus).

8. Nata de coco

Air kelapa & gula pasir
Bibit nata (Acetobacter xylinum)
9. Yoghurt


Susu & susu kedelai
Bibit yoghurt (Lactobacilus bulgaricus, Streptococcus thermopilus)
10. Anggur

Sari buah anggur atau buah buahan
Ragi tapai (Yeast), ragi roti (Sacharomyces sp)

11. Bir / beer

Buah yang mengandung gula /karbohi drat
Ragi tapai (Yeast),  ragi roti (Sacharomyces sp)
12. Cuka

Air kelapa, kulit pisang, bahan lain ada gula
Ragi roti (Sacharomyces sp, Aerobacter sp)

13. Keju

Susu  (laktosa dan kasein)
Lactobacilus bulgaricus / L. actis


14. Aseton, butanol

Glukosa (gula sederhana)
Clostridium acetobutylicum
15. Alkohol

Glukosa (gula sederhana)
Ragi tapai (khamir, ghist)
16. Brem

Ketan
Ragi brem (Amilomyces rouxii, Candida sp, Hansenula sp)